Renungan Malam Sebelum Liburan

Kamar UBK saat prosesi renungan malam


Sebelum pulang, ketua komplek Al-Sighor mencoba untuk mengkondisionalkan spikologi anak-anak komplek Al-Sighor dengan cara memberikan sebuah renungan malam.

Renungan malam ini dimulai sejak hari senin malam dengan kamar Rqj, disusul pada selasa malamnya dengan kamar Bhn, Ubk dan Abs, terakhir adalah kamar Ali dan Uba (entah kapan).

Bisa dikatakan semua anak-anak meresapi apa yang dikatakan oleh Ust. Alamul Huda, dengan menangis terseduh-seduh sampai menangis menjadi-jadi, itu semua karna mereka meresapi setiap kata yang terlontar dari beliau. BeliauUst. Alamul Huda mengingatkan kepada anak-anak tentang perjuangan seorang ayah dan ibu dalam menghidupi anaknya, jangan sampai kita disini malah enak-enakan diatas keringat orangtua kita sendiri.

Tapi semua air mata yang menetes saat renungan malam itu takkan menjadi apa-apa selagi tingkah laku kita tiada perubahan.

Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa indikator keberhasilan renungan malam ini adalah berubahnya tingkah laku anak-anak sesudah renungan malam, kita doakan berhasil. Amien.

   
Penantianku (cerpen)

Penantianku (cerpen)

Sebut saja namaku Dimas Agung Prasetya, aku biasa dipanggil Dimas, aku mondok dipondok MBS dan aku sedang menanti hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh para santri, tapi sebelum itu aku harus menghadapi beberapa ujian. Yang pertama ujian lisan & dilanjutkan ujian tulis, awalnya aku menganggap ini biasa, tapi ketika ujian lisan pertamaku, hatiku berdebar, membuat jawaban pertamaku salah, aku menarik nafas dan jawabanku selanjutnya benar. Aku tetap bangga meski nilaiku tidak sempurna. Selanjutnya aku belajar dengan giat, karna dulu kepala sekolah mengumumkan bahwa akan ada hadiah bagi siswa teladan se-Mts, tak disangka ujian sudah mulai ku lewati.

Hari esok adalah ujian kedua yaitu ujian tulis, tiba-tiba kepalaku pusing dan badanku terasa panas, semangatku mulai menurun, hatiku menjadi sedih pikirku “Aku tidak akan mungkin bisa menjadi pelajar teladan”. Tapi aku berpikir lagi “Meski tidak menjadi pelajar teladan yang penting aku bisa me mbanggakan orangtuaku”. Kemudian aku belajar meski dengan keadaan sakit dan semangat turun. Tak kusangka!!!, Keesokan harinya badanku sudah fit kembali, karna aku ujian pada gelobang 3, sebelum ujian aku belajar lagi dan lagi. Tak terasa... Ujian tulis mulai mendekati pertengahan. Ujian besok adalah mata pelajaran umum, maka aku harus belajar lebih keras. Pelajaran umum mempunyai waktu yang lebih sedikit dari pada pelajaran agama.

Akhirnya... Aku telah melewati ujian panjang mulai dari ujian lisan sampai ujian tulis yang menjungkir-balikkan otak. Kini hari yang ku tunggu-tunggu akan segera datang, aku semakin tidak sabar. Tapi!!! Sebelum hari itu datang, aku harus menghadapi hal yang paling dibenci oleh para santri yakni pemerik-saan rambut. Aku sangat khawatir akanhal itu, karena rambutku agak panjang, ternyata aku kena 2x petalan dan itu membuat hatiku lega.

“1 minggu lagi...!!! Ye...” Sorak hatiku, karna memang hari yang kutunggu akan datang 1 minggu lagi. Aku semakin bosan berada dipondok karna kegiatan pondok semakin sedikit.
1 hari sebelum hari yang kunanti...

Ketua komplek mengumpulkan anggota kamarku dikantor dan ternyata tujuannya adalah untuk renungan, malam itu aku merenungi dan menyesali kesalahanku
Hore..!!!, Hatiku berdebar, hatiku bersorak, aku semakin tidak sabar karna hari ini adalah hari pulang, hari yang sangat kunantikan dari hari-hari yang lainnya. Sambil menunggu sambangan orangtua, aku mengisi waktuku dengan bermain sepak bola.

Tak lama kemudian orangtuaku datang dan membawakanku makanan kesukaanku. Setelah lama menunggu acara haflah dan temu wali santri, kini saatnya pembagian raport dan aku tidak menyangka kepala sekolah mengumumkan “Pelajar teldan tahun pelajaran 2015-2016 adalah Dimas Agung Prasetya...” Hatiku bersorak kegirangan dan berkata “Akhirnya aku bisa membanggakan orangtuaku”, orangtuaku mengajakku pulang dan berkata “ engkau sudah bekerja keras nak…!!!


Moment Akhir Tahun 2015: Gelap-Gulita Tetap Semangat Dan Kompak

Kamar ABS

Kamar UBK

Kamar UBA

Kamar ALI

kamar BHN

Kamar RQJ



Senin malam (14/12), disaat pondok mengalami pemadaman listrik, semua kegiatan yang pelaksanaannya tepat saat itu menjadi kacau dikarnakan semua kegiatan tersebut membut-uhkan apa yang namanya pencahayaan dari lampu, sehingga apabla listrik padam, maka lampupun ikut padam.
  
Lain halnya dikomplek Al-Sighor, disaat semua kegiatan menjadi kacau, komplek Al-Sighor memberi kebebasan kepada se-tiap kamar untuk mengadakan kegiatan yang mereka mau. Seperti contoh kita mulai dari kamar yang terkenal dengan julukan kaker mania (rqj), kamar ini mengadakan kegiatan nadhoman dengan peralatan apa adanya, begitu juga dengan kamar Bleazer Community (bhn) dan Kamar CJDW (abs), mereka bertiga membuat suasana komplek al-Sighor yang gelap-gulita menjadi pasar dadakan. 
  
Largie Community (uba) tidak mau kalah dengan kamar ketiga tersebut, mereka mengko laborasikan
suara-suara nadhoman dengan sholawatan yang mereka adakan saat listrik padam, sehingga menambah suasana pasar dadakan menjadi-jadi.

Lain halnya dengan kamar Al-Faruq dan Alloney Castle, mereka berdua tidak mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan suara yang keras.
  
Kamar Al-Faruq yang dinahkodai saat itu oleh Ust. Faiz dan Ust. Affan mencoba untuk mengarungi lautan suara keramaian dari kamar-kamar lainnya (Rqj, Bhn dan Abs) dengan mengadakan renungan yang mana bertujuan untuk mengingatkan para anak kapalnya kamarnya dengan tujuan mereka mondok. Akan tetapi akibat dikepung oleh 2 kamar (Abs dan Uba) yang sama-sama meramaikan lautan kegelapan dikomplek Al-Sighor, membuat haluan kapal kamar berubah 100% menjadi Group 
sholawatan yang menandingi kamar Largie Community (uba) sehingga 5 dari 6 kamar dikomplek Al-Sighor menyumbangkan keramaian yang mereka buat sehingga suasana gelap-gulita menjadi tidak 
terasa.
  
Kamar Alloney Castle 360% berbeda dengan kamar lain, disaat yang lainnya ngamuk gaduh, kamar Alloney Castle malah makan roti bersama sehingga mereka menjadi senang, kamar yang lainnya menjadi merana kelaparan.
  
Meski setiap kamar mengadakan kegiatan sendiri-sendiri, kegiatan-kegiatan tersebut berjalan dengan lancar tanpa ada masalah yang berarti.

Al-Sighor Bertabur Bintang


Kemarin hari rabu malam (16/12), lembaga pendidikan diniyah baik diniyah ula dan diniyah wustho mengadakan acara penganuhgrahan para bintang kelas dan siswa berprestasi dimushollah akbar yang dihadiri oleh segenap jajaran para asatidz.

Acara diawali dengan pembukaan, disusul qiroatul qur’an, sholawat bil qiy-am, sambutan, penganuhgrahan hadiah dan penutup.

Dalam acara penganugrahan bintang kelas, santri Al-Sighor berhasil memperoleh 7 dari 9 piala bintang kelas. Mereka adalah Minhajul Abidin (Abs) dari kelas 1A, M. Arsyad Zaman Syari (Ubk) dari kelas 1D, Rahmatillah (Uba) dari kelas 1E, A. Maulana Haris Ardliyansyah (Ubk) dariKelas 1F, Salman Alfarisi (Abs) dari kelas 1G, M. Muhaimin (Abs) dari kelas 1H, dan terakhir Abdullah Lutfi Surur (Abs) dari kelas 1I, untuk kelas 1B diraih oleh Bahrul Darojat (Mjd) dan kelas 1C diraih oleh A. Maulana Agil Al-Kamil (Mjd).

Kemudian berpindah ke acara siswa berprestasi, disini ada 2 kategori yang pertama untuk madrasah diniyah ula dan yang kedua untuk madrasah diniyah wustho. Untuk madrasah diniyah ula, siswa berprestasinya diraih oleh saudara Minhajul Abidin (Abs) dari kelas 1A. Dengan begitu saudara Minhajul Abidin memperoleh 2 piala penghargaan yang mana hal tersebut menjadi nilai tersendiri bagi dirinya. Bisa dibayangkan betapa senang dan bahagia kedua orangtuanya nanti saat mengetahui prestasi yang telah diraih oleh anaknya dan juga semua penghargaan yang diterima oleh santri-santri komplek Al-Sighor adalah sebagai bukti bahwa bimbingan pembelajaran di komplek Al-Sighor bisa dikatakan sukses yang tidak lain juga karna para pengurus kamar yang dengan sabar mengopeni santri-satrinya dengan ikhlas dan sabar. Ingat! Man Jadda Wa Jadda.



Back To Top