Icon Baru Marhalah Al-Sighor
Tidak ada 14-15 ataupun 15-16, poko’e kanggo riko Al-Sighor
Dengan terselesaikannya proyek ambisius ini (kolam), maka bertambahlah keindahan marhalah Al-Sighor yang mana patut dibanggakan oleh khususnya yang bermukim dimarhalah Al-Sighor. Ust. Dimy saat diwawancari oleh perwakilan reporter koran Duta Al-Sighor mengatakan bahwasanya ide pembuatan kolam ini adalah dari departemen kebersihan atau yang biasa disebut tandif dan bekerjasama dengan tim kreatif dari pondok (Boldek; bolo dekor) supaya mempercantik marhalah Al-Sighor dan bisa bersaing dengan lainnya.
Tujuan awal pembuatan kolam ini ialah agar marahalah Al-Sighor menjadi lebih indah, menghilangkan rasa jenuh ketika melihat ikan, tumbuhan dan juga bunga warna-warni.
Tapi ada beberapa insiden kecil yang terjadi selepas selesainya pembuatan kolam ini, saat sudah ada beberapa ikan didalam kolam tersebut yang mana hasil dari donasi anak-anak marhalah Al-Sighor sendiri yang dengan suka rela membeli ikan untuk kolam baru tersebut, mendadak mati semua yang mana diprediksi oleh Ust. Dimy dikarnakan kurangnya oksigen didalam air kolam, air cepat keruh karena tidak adanya penyaring dan terkena panas sinar matahari yang mana kemudian menyebabkan kolam cepat berlumut.
Oleh karna itu, sekarang didalam kolam Al-Sighor terdapat tumbuhan yang diharapkan dapat memberi sedikit tambahan oksigen ke dalam air sehingga ikan-ikan dapat menjadi sehat dan tidak gampang mati dan juga sebagai tempat ikan bermain dan berteduh dari panasnya sinar matahari kota gresik.
Sekarang, kolam Al-Sighor sudah direvisi dan ikannya sudah ada lagi yang mana dari sumbangan departemen kebersihan, proposal pengurus harian marhalah dan juga dari sumbangan anak-anak marhalah Al-Sighor
Tugas terakhir dari marhalah Al-Sighor khususnya pengurus tandif marhalah Al-Sighor adalah menjaga dan merawat kolam tersebut sehingga bisa awet untuk tahun depan dan juga tahun-tahun berikutnya. Supaya bisa menjadi nyata, maka sebaiknya dalam kolam tersebut tidak ada label yang mengikutinya, seperti masa khidmah 14-15 ataupun masa khidmah 15-16. Karna jikalau halini terjadi, jangan harapkan kolam tersebut bisa bertahan lama karna pasti setelah berganti roda kepengurusan lagi maka kolam tersebut tidak akan dijaga dan dirawat karna pikiran pengurusnya adalah “kolam itu kan bukan masa khidmah saya, kenapa saya harus menjaga dan merawatnya?”. Jadi hilangkan semua label itu dan jadikan pembuatan kolam ini sebagai usaha kita untuk memberikan yang terbaik untuk marahalh Al-Sighor khususnya dan umumnya untuk mempercantik pondok pesantren Mambaus Sholihin ini.
Tujuan awal pembuatan kolam ini ialah agar marahalah Al-Sighor menjadi lebih indah, menghilangkan rasa jenuh ketika melihat ikan, tumbuhan dan juga bunga warna-warni.
Tapi ada beberapa insiden kecil yang terjadi selepas selesainya pembuatan kolam ini, saat sudah ada beberapa ikan didalam kolam tersebut yang mana hasil dari donasi anak-anak marhalah Al-Sighor sendiri yang dengan suka rela membeli ikan untuk kolam baru tersebut, mendadak mati semua yang mana diprediksi oleh Ust. Dimy dikarnakan kurangnya oksigen didalam air kolam, air cepat keruh karena tidak adanya penyaring dan terkena panas sinar matahari yang mana kemudian menyebabkan kolam cepat berlumut.
Oleh karna itu, sekarang didalam kolam Al-Sighor terdapat tumbuhan yang diharapkan dapat memberi sedikit tambahan oksigen ke dalam air sehingga ikan-ikan dapat menjadi sehat dan tidak gampang mati dan juga sebagai tempat ikan bermain dan berteduh dari panasnya sinar matahari kota gresik.
Sekarang, kolam Al-Sighor sudah direvisi dan ikannya sudah ada lagi yang mana dari sumbangan departemen kebersihan, proposal pengurus harian marhalah dan juga dari sumbangan anak-anak marhalah Al-Sighor
Tugas terakhir dari marhalah Al-Sighor khususnya pengurus tandif marhalah Al-Sighor adalah menjaga dan merawat kolam tersebut sehingga bisa awet untuk tahun depan dan juga tahun-tahun berikutnya. Supaya bisa menjadi nyata, maka sebaiknya dalam kolam tersebut tidak ada label yang mengikutinya, seperti masa khidmah 14-15 ataupun masa khidmah 15-16. Karna jikalau halini terjadi, jangan harapkan kolam tersebut bisa bertahan lama karna pasti setelah berganti roda kepengurusan lagi maka kolam tersebut tidak akan dijaga dan dirawat karna pikiran pengurusnya adalah “kolam itu kan bukan masa khidmah saya, kenapa saya harus menjaga dan merawatnya?”. Jadi hilangkan semua label itu dan jadikan pembuatan kolam ini sebagai usaha kita untuk memberikan yang terbaik untuk marahalh Al-Sighor khususnya dan umumnya untuk mempercantik pondok pesantren Mambaus Sholihin ini.