Cerpen kiriman dari Dusen (Duta Senior) cabang Marhalah Asy-Syafi'i.
Pada suatu hari ada sepasang suami istri yang bernama pak paijo dan bu inem yang tinggal di tengah-tengah hutan. Mereka hidup di gubuk yang sederhana. Mereka sangat menginginkan anak, akan tetapi sampai mereka tua tetap tidak mempunyai anak. Mereka terus-menerus berdoa sepanjang malam. Akhirnya tidak lama kemudian terdengar suara tangisan bayi yang sangat kencang. Suara itu berasal dari belakang rumah mereka.
Pak paijo dan bu inem pun bergegas untuk menghampiri asal suara tersebut. Sesampainya di sana, terlihat ada seorang bayi laki-laki yang sangat tampan. Pak paijo pun langsung mengambil bayi laki-laki tersebut sedangkan bu inem menangis bahagia. Akhirnya setelah menunggu sekian lama, doa mereka dikabulka oleh tuhan yang mana esa.
Pak paijo dan bu inem langsung membawa bayi laki-laki tersebut ke gubuk mereka yang telah mereka tinggali bertahun-tahun. Setelah beberapa hari kemudian, pak paijo memberi nama bayi laki-laki tersebut dengan nama dede yang diambil dari bahasa orang sana yang artinya adalah temuan.
10 tahun kemudian, dede semakin tumbuh besar dan tubuhnya menjadi gagah perkasa. Pak paijo dan bu inem melihat dede yang sedang bermain dengan teman-teman hewannya di hutan seperti monyet, ayam jago, macan dan singa. Dede pun belajar beladiri kepada monyet dan ayam jago. Belajar lari cepat dari macan dan melatih sifat berani dari singa. Dede pun menjadi manusia yang sangat kuat berkat didikan teman-teman hewannya.
Pak paijo dan bu inem pun memberi nasehat kepada anaknya dede, “Nak, kamu itu sudah dewasa, apakah kamu tidak ke kota untuk mencari keluarga aslimu?” kata bu inem, “tidak bu lebih baik aku di sini menjaga ibu dan bapak” jawab dede, “ bapak dan ibu tidak usah kamu khawatirkan nak, lebih baik dirimu yang harus kamu perhatikan, kamu harus pergi ke kota untuk menjalani hidup yang baru”, balas pak paijo.
Dede pun berfikir dan bertanya kepada teman-teman hewannya. “Hai teman-temanku, apakah aku ini harus pergi ke kota untuk menjalani hidup baru?”, kata dede. “Harus dede, kamu harus pergi ke kota, kamu tidak usah khawatir kepada bapak dan ibumu, mereka akan kami jaga sekuat tenaga”, jawab monyet. Setelah mendengarkan hal itu, akhirnya dede yakin untuk pergi ke kota. Ke esokan harinya dede berpamitan dan juga meminta doa kepada ibu dan bapaknya, dan tidak lupa kepada teman-teman hewannya agar kehidupannya tentram.
Sesampainya di kota, dede merasa bingung karna di hutan tidak sebagus kota yang ditempati dede sekarang. Tidak lama kemudian dede mendengar suara meminta tolong. Akhirnya dede pun menghampiri asal suara tersebut dan ternyata di situ sedang terjadi perampokan di rumah bapak presiden jokowi dodo. Dede pu langsung menghajar para perampok tersebut dengan kekuatan yang ia miliki. Akhirnya perampok tersebut ka’o dan ditangkap oleh kepolisian negara.
Pak jokowi pun kagum melihat keberanian dede menghajar para perampok tersebut dan tidak lama kemudian pak jokowi langsung memberi jabatan yang sangat dikagumi oleh rakyat indonesia yaitu super dede.
Labels:
Cerpen
Thanks for reading Pahlawan dari Hutan (Cerpen). Please share...!