Sebut saja namaku Dimas Agung Prasetya, aku
biasa dipanggil Dimas, aku mondok dipondok MBS dan aku sedang menanti hari yang
sangat ditunggu-tunggu oleh para santri, tapi sebelum itu aku harus menghadapi
beberapa ujian. Yang pertama ujian lisan & dilanjutkan ujian tulis, awalnya
aku menganggap ini biasa, tapi ketika ujian lisan pertamaku, hatiku berdebar,
membuat jawaban pertamaku salah, aku menarik nafas dan jawabanku selanjutnya
benar. Aku tetap bangga meski nilaiku tidak sempurna. Selanjutnya aku belajar
dengan giat, karna dulu kepala sekolah mengumumkan bahwa akan ada hadiah bagi
siswa teladan se-Mts, tak disangka ujian sudah mulai ku lewati.
Hari esok adalah ujian kedua yaitu ujian
tulis, tiba-tiba kepalaku pusing dan badanku terasa panas, semangatku mulai
menurun, hatiku menjadi sedih pikirku “Aku tidak akan mungkin bisa menjadi
pelajar teladan”. Tapi aku berpikir lagi “Meski tidak menjadi pelajar teladan
yang penting aku bisa me mbanggakan orangtuaku”. Kemudian aku belajar meski
dengan keadaan sakit dan semangat turun. Tak kusangka!!!, Keesokan harinya
badanku sudah fit kembali, karna aku ujian pada gelobang 3, sebelum ujian aku
belajar lagi dan lagi. Tak terasa... Ujian tulis mulai mendekati pertengahan.
Ujian besok adalah mata pelajaran umum, maka aku harus belajar lebih keras.
Pelajaran umum mempunyai waktu yang lebih sedikit dari pada pelajaran agama.
Akhirnya... Aku telah melewati ujian
panjang mulai dari ujian lisan sampai ujian tulis yang menjungkir-balikkan
otak. Kini hari yang ku tunggu-tunggu akan segera datang, aku semakin tidak
sabar. Tapi!!! Sebelum hari itu datang, aku harus menghadapi hal yang paling
dibenci oleh para santri yakni pemerik-saan rambut. Aku sangat khawatir akanhal
itu, karena rambutku agak panjang, ternyata aku kena 2x petalan dan itu membuat
hatiku lega.
“1 minggu lagi...!!! Ye...” Sorak hatiku,
karna memang hari yang kutunggu akan datang 1 minggu lagi. Aku semakin bosan
berada dipondok karna kegiatan pondok semakin sedikit.
1 hari sebelum hari yang kunanti...
Ketua komplek mengumpulkan anggota kamarku
dikantor dan ternyata tujuannya adalah untuk renungan, malam itu aku merenungi
dan menyesali kesalahanku
Hore..!!!, Hatiku berdebar, hatiku bersorak,
aku semakin tidak sabar karna hari ini adalah hari pulang, hari yang sangat
kunantikan dari hari-hari yang lainnya. Sambil menunggu sambangan orangtua, aku
mengisi waktuku dengan bermain sepak bola.
Tak lama kemudian orangtuaku datang dan
membawakanku makanan kesukaanku. Setelah lama menunggu acara haflah dan temu
wali santri, kini saatnya pembagian raport dan aku tidak menyangka kepala
sekolah mengumumkan “Pelajar teldan tahun pelajaran 2015-2016 adalah Dimas
Agung Prasetya...” Hatiku bersorak kegirangan dan berkata “Akhirnya aku bisa
membanggakan orangtuaku”, orangtuaku mengajakku pulang dan berkata “ engkau
sudah bekerja keras nak…!!!
Labels:
Cerpen
Thanks for reading Penantianku (cerpen). Please share...!